Siapa yang belum pernah melakukan proses jual-beli sih? Setiap ke warung kecil pinggir jalan untuk membeli Aqua = {Vit, 2Tang, Oasis, dkk}, kita juga sudah bisa dibilang melakukan jual-beli dengan si penjual (Catatan : disini saya berasumsi kalian tidak ngutang).
Tapi seperti yang kalian ketahui, semakin lama teknologi akan terus meningkat, yang berarti juga "mempermudah" aspek hidup kita. Tidak terkecuali pada aspek jual-beli tentunya, pembelian barang-barang seperti Laptop, Smartphone, baju, dan furnitur rumah mulai dilakukan secara Online melalui situs-situs E-Commerce dan Forum-forum jual beli yang tersebar luas di Internet.
Batu akik pun tidak mau kalah, kini mulai banyak situs yang membuat bagian tersendiri untuk menjual benda populer ini, jadi jangan heran jika dalam beberapa tahun lagi kalian tidak bisa menemukan pedagang nasi goreng di pinggir jalan, karena mungkin mereka juga sudah beralih menjual nasi goreng secara Online, dan dikirim melalui E-mail dalam format PNG!!
Kembali ke topik, tugas ini sebenarnya adalah tugas menjelaskan pengalaman berbelanja Online, tapi aku mah apa atuh, jangankan belanja Online, tiap ke Mall pun hanya sebatas Window Shopping (baca : hanya lihat-lihat, tidak ada yang dibeli)
Kalau ditanya kenapa saya tidak terlalu suka Shopping, ada 4 alasannya, yang pertama karena saya orang yang "hemat"(baca : pelit), yang kedua karena saya tidak terlalu mahir menentukan kualitas barang, yang ketiga karena saya sering pusing sendiri menentukan apa yang harus saya beli dengan Budget seadanya, yang keempat..... apa saya sudah bilang kalau saya suka "hemat"? Ya, itu yang keempat.
Ditambah lagi setelah mendengar kasus-kasus seperti Paul Barrington, yang mengalami penipuan saat membeli Macbook yang dia dapatkan melalui lelang Online di EBay (Harga asli Macbook tersebut sekitar 1500 Euro, laptop terbaik di kisaran harga itu, tetapi Paul membelinya dengan hanya harga 300 Euro). Saat barang tersebut sampai, Paul sangat terkejut karena bukan Macbook yang ia dapat, tapi sebuah amplop coklat dan foto Macbooknya! Bagian terburuknya? Fotonya berwarna hitam-putih!!!
Kembali ke topik, tugas ini sebenarnya adalah tugas menjelaskan pengalaman berbelanja Online, tapi aku mah apa atuh, jangankan belanja Online, tiap ke Mall pun hanya sebatas Window Shopping (baca : hanya lihat-lihat, tidak ada yang dibeli)
Kalau ditanya kenapa saya tidak terlalu suka Shopping, ada 4 alasannya, yang pertama karena saya orang yang "hemat"(baca : pelit), yang kedua karena saya tidak terlalu mahir menentukan kualitas barang, yang ketiga karena saya sering pusing sendiri menentukan apa yang harus saya beli dengan Budget seadanya, yang keempat..... apa saya sudah bilang kalau saya suka "hemat"? Ya, itu yang keempat.
Ditambah lagi setelah mendengar kasus-kasus seperti Paul Barrington, yang mengalami penipuan saat membeli Macbook yang dia dapatkan melalui lelang Online di EBay (Harga asli Macbook tersebut sekitar 1500 Euro, laptop terbaik di kisaran harga itu, tetapi Paul membelinya dengan hanya harga 300 Euro). Saat barang tersebut sampai, Paul sangat terkejut karena bukan Macbook yang ia dapat, tapi sebuah amplop coklat dan foto Macbooknya! Bagian terburuknya? Fotonya berwarna hitam-putih!!!
Meski begitu, saya tidak akan melarang siapapun untuk berbelanja melalui web E-commerce, karena kenyataannya saya memang lebih sering mendengar info positif seputar E-Commerce dibanding info negatifnya.
Sewaktu SMA pun saya cukup sering melihat teman saya melakukan proses jual beli Online, dia adalah seorang penjual jaket bertema Game PC di sebuah situs E-Commerce, namun tidak jarang juga dia yang melakukan pembelian secara Online.
Dari yang saya pahami, proses jual beli Online itu seperti ini : pertama pihak pembeli akan melakukan kontak untuk menanyakan apakah jaket masih Ready Stock (masih ada persediaannya), meskipun dalam beberapa Web, kita diharuskan mendaftar sebagai anggota untuk melihat informasi kontak yang bisa dihubungi.
Jika sudah dipastikan masih ada stock, umumnya pembeli mulai menanyakan bahan yang dipakai pada jaket, ukuran yang masih tersedia, dan apakah ada variasi motif dan warna jaket. Menurut teman saya ini, kebanyakan penjual yang ia hubungi baik dan mau menjawab semua pertanyaan dengan rinci, tapi tidak jarang juga pihak penjualnya bersifat mudah marah jika ditanya terlalu banyak.
Kemudian jika sudah merasa tepat, barulah kedua pihak mulai membahas harga dan ongkos kirim, di tahap ini pembeli umumnya akan melakukan tawar-menawar (tujuannya mengurangi suara jeritan dari dompet), dan jika kedua pihak sudah mencapai kesepakatan barulah mereka mulai membahas proses pengiriman. Di tahap tersebut, pihak penjual akan menanyakan alamat rumah kita sebagai lokasi tujuan untuk diberikan kepada pihak jasa pengiriman dan kapan kira-kira barang akan sampai di rumah pembeli.
Tahap berikutnya proses pembayaran, umumnya dilakukan melalui ATM ke rekening si penjual, tapi ada sejumlah metode lain yang sering dipakai. Selesai melakukan pembayaran, umumnya kita diharuskan untuk mengonfirmasikannya ke penjual, dan penjual akan mulai mengirim barang. Akhirnya, sampailah kita di tahap yang membutuhkan tingkat kesabaran diatas rata-rata, proses menunggu kedatangan barang, biasanya hanya beberapa hari.
Jika barang sudah berhasil sampai dengan selamat, saya sarankan untuk mengecek kembali kondisi barang lalu melakukan konfirmasi kepada penjual bahwa barang sudah tiba dengan selamat, dan apakah ada kesalahan/kecacatan atau tidak.
Selamat, anda baru saja selesaimembaca cara melakukan transaksi jual-beli secara Online!
Sedikit tips dari saya (yang sekali lagi, belum pernah berbelanja Online) bagaimana menjadi pembeli yang cerdas.
- Pastikan web E-Commerce yang anda kunjungi cukup aman dan ketat dalam menangani penipuan.
- Kalau bisa, coba minta rekomendasi teman (tentunya yang sering melakukan jual-beli secara Online) tentang penjual-penjual yang memiliki reputasi bagus.
- Jangan mudah tergiur dengan harga murah, tapi bukan berarti pula barang berharga mahal menjamin keamanan, dan bukan berarti juga barang murah itu murahan.
- Saat ingin membeli sebuah produk, liat dulu review-review dari pembeli-pembeli sebelumnya (jika ada).
- Bisa mencoba membandingkan dengan situs-situs lain jika ingin mencari yang lebih murah.
- Belilah barang seperlunya saja, jangan terlalu konsumtif, misalnya membeli Smartphone baru setelah Smartphone yang dipakai sekarang baterainya habis.
Disini saya hanya menjelaskan saja, keputusan akhir tetap ada di tangan anda-anda semua, apakah mau mencoba transaksi online, atau tetap menjadi pembeli Offline, intinya tidak peduli mau membeli barang dengan metode apapun, selalu cek keamanannya. Jadilah pembeli yang cerdas, dan selamatmenghabiskan uang berbelanja~
Note : Saya mohon maaf sebanyak-banyaknya jika gaya tulisannya terkesan tidak sopan.
Sewaktu SMA pun saya cukup sering melihat teman saya melakukan proses jual beli Online, dia adalah seorang penjual jaket bertema Game PC di sebuah situs E-Commerce, namun tidak jarang juga dia yang melakukan pembelian secara Online.
Dari yang saya pahami, proses jual beli Online itu seperti ini : pertama pihak pembeli akan melakukan kontak untuk menanyakan apakah jaket masih Ready Stock (masih ada persediaannya), meskipun dalam beberapa Web, kita diharuskan mendaftar sebagai anggota untuk melihat informasi kontak yang bisa dihubungi.
Jika sudah dipastikan masih ada stock, umumnya pembeli mulai menanyakan bahan yang dipakai pada jaket, ukuran yang masih tersedia, dan apakah ada variasi motif dan warna jaket. Menurut teman saya ini, kebanyakan penjual yang ia hubungi baik dan mau menjawab semua pertanyaan dengan rinci, tapi tidak jarang juga pihak penjualnya bersifat mudah marah jika ditanya terlalu banyak.
Kemudian jika sudah merasa tepat, barulah kedua pihak mulai membahas harga dan ongkos kirim, di tahap ini pembeli umumnya akan melakukan tawar-menawar (tujuannya mengurangi suara jeritan dari dompet), dan jika kedua pihak sudah mencapai kesepakatan barulah mereka mulai membahas proses pengiriman. Di tahap tersebut, pihak penjual akan menanyakan alamat rumah kita sebagai lokasi tujuan untuk diberikan kepada pihak jasa pengiriman dan kapan kira-kira barang akan sampai di rumah pembeli.
Tahap berikutnya proses pembayaran, umumnya dilakukan melalui ATM ke rekening si penjual, tapi ada sejumlah metode lain yang sering dipakai. Selesai melakukan pembayaran, umumnya kita diharuskan untuk mengonfirmasikannya ke penjual, dan penjual akan mulai mengirim barang. Akhirnya, sampailah kita di tahap yang membutuhkan tingkat kesabaran diatas rata-rata, proses menunggu kedatangan barang, biasanya hanya beberapa hari.
Jika barang sudah berhasil sampai dengan selamat, saya sarankan untuk mengecek kembali kondisi barang lalu melakukan konfirmasi kepada penjual bahwa barang sudah tiba dengan selamat, dan apakah ada kesalahan/kecacatan atau tidak.
Selamat, anda baru saja selesai
Sedikit tips dari saya (yang sekali lagi, belum pernah berbelanja Online) bagaimana menjadi pembeli yang cerdas.
- Pastikan web E-Commerce yang anda kunjungi cukup aman dan ketat dalam menangani penipuan.
- Kalau bisa, coba minta rekomendasi teman (tentunya yang sering melakukan jual-beli secara Online) tentang penjual-penjual yang memiliki reputasi bagus.
- Jangan mudah tergiur dengan harga murah, tapi bukan berarti pula barang berharga mahal menjamin keamanan, dan bukan berarti juga barang murah itu murahan.
- Saat ingin membeli sebuah produk, liat dulu review-review dari pembeli-pembeli sebelumnya (jika ada).
- Bisa mencoba membandingkan dengan situs-situs lain jika ingin mencari yang lebih murah.
- Belilah barang seperlunya saja, jangan terlalu konsumtif, misalnya membeli Smartphone baru setelah Smartphone yang dipakai sekarang baterainya habis.
Disini saya hanya menjelaskan saja, keputusan akhir tetap ada di tangan anda-anda semua, apakah mau mencoba transaksi online, atau tetap menjadi pembeli Offline, intinya tidak peduli mau membeli barang dengan metode apapun, selalu cek keamanannya. Jadilah pembeli yang cerdas, dan selamat
Note : Saya mohon maaf sebanyak-banyaknya jika gaya tulisannya terkesan tidak sopan.

0 comments:
Post a Comment